Translate

Kamis, 26 September 2013

SENYAWA ANORGANIK

PENGERTIAN Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak pertama, organic. Nama "organik" merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis - life-force.Kebanyakan senyawaan kimia murni dibuat secara artificial CIRI-CIRI SENYAWA ORGANIK 1. Lebih mudah larut dalam pelarut Nonpolar (misal alkohol) daripada dalam pelarut polar (misal air) 2. Terurai pada suhu rendah 3. Umumnya tidak tahan panas (titik didih dan titik cair rendah) 4. Reaksi berjalan lambat 5. Apabila di bakar menghasilkan Carbon (arang) atau gas CO2 CONTOH SENYAWA ORGANIK Contoh senyawa organik banyak terkandung pada makanan seperti lemak, karbohidrat, protein dan tentusaja vitamin dimana masing-masing unsur dalam makanan tersebut memiliki perananan yang berbeda. Contoh senyawa organik yang sering kita jumpai antara lain glukosa, glukosa memiliki rumus umum (C6H12O6) memiliki berat molekul 180,18. Dalam tubuh kita glukosa diperoleh dari makanan yang sehari-hari kita makan seperti nasi karena nasi mengandung karbohidrat dimana karbohidrat ini dapat dirubah oleh tubuh kita menjadi glukosa. Di dalam tubuh glukosa berperan penting sebagi sumber energi, energi manusia untuk beraktifitas sehari-hari. Contoh senyawa organik yang lain terkandung dalam tempe, tempe merupakan makanan favorit indonesia, tempe memiliki manfaat yang luar biasa karena tempe mengandung contoh senyawa organik seperti protein. Protein sendiri memiliki beberapa peranana penting seperti sumber energi, pembentukan dan perbaikan sel jaringan, sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibodi, pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel, sebagai cadangan makanan. Beberapa senyawa organik yang terkandung dalam makanan kita secara garis besar memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sumber nutrisi, dan vitamin namun tahukah anda jika Contoh senyawa organik tersebut beberapa diantaranya memiliki fungsi lain seperti kunyit, kunyit memiliki senyawa organik yang dapat digunakan sebagai zat aditif dalam makanan.

METODE ILMIAH


A.   PENGERTIAN
Metode ilmiah dalam bahasa inggris biasa di sebut dengan “scientific method”. Metode ilmiah sendiri memiliki arti yaitu proses berfikir untuk memecahkan suatu masalah yang nyata dan dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Metode ini merupakan metode yang di gunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan pengamatan dan membuat hipotesis tentang  suatu masalah yang berhubungan dengan fenomena alam. Dari hipotesis tersebut akan di uji coba secara bekali – kali, dan jika itu benar atau berhasil, maka hipotesis tersebut akan menjadi sebuah teori ilmiah.
Metode ilmiah di lakukan ketika ada permasalahan yang harus di pecahkan dan di selesaikan. Penyelesaian ini di lakukan secara bertahap dan tersusun dangan baik. Sehingga dari tehapan tersebut berakhir pada suatu kesimpulan yang akan menjadi sebuah teori.
B.   KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
§  Bersifat kritis : metode yang menujukan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
§  Bersifat logis : dapat memberikan argumentasi ilmiah dan rasional berdasarkan bukti – bukti yang nyata.
§  Bersifat objektif : dapat di contoh oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
§  Bersifat konseptual : menggunakan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.
§  Bersifat empiris : teori yang di gunakan berdasarkan fakta di lapangan.
C.   LANGKAH – LANGKAH PENULISAN
Dalam pelaksanaan metode ilmiah ada beberapa langkah atu tahapan yang harus di lakukan oleh seorang ilmuwan atau peneliti, yaitu sebagai berikut :
1.      Masalah
Berawal dari adanya masalah yang dapat di gali dari sumber yang empiris dan teoritis dengan mengkaji berbagai literature yang sesuai.


2.      Rumusan masalah
Masalah yang di temukan di jadikan sebagai rumusan masalah yang biasa di bentuk dalam sebuah pertanyaan.
3.      Pengajuan hipotesis
Masalah yang di rumusakan sesuai dengan hipotesis yang di ajukan. Hipotesis di dapatkan dari refrensi teoritis dan mengkaji berbagi hasil penelitian sebelumnya.
4.      Melakukan eksperimen
Untuk menguji hipotesis maka peneliti harus memilih strategi atau metode penelitian yang sesuai.
5.      Menyusun instrument
Langkah setelah menentukan strategi atau metode, maka peneliti merancang instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data.
6.      Menganalisis data
Data penelitian di kumpulakan bersama instrument penelitian kemudian di lakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat uji yang sesuai dengan tujuan penelitian.
7.      Kesimpulan
Langkah terakhir adalah dengan membuat kesimpulan dari hasil penelitian. Dari kesimpulan tersebut maka akan mendapatkan suatu bukti yang benar.

PENTINGNYA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK BAGI GURU


A.   Kedudukan Pemahaman Peserta Didik dalam Standar Kompetensi Guru

Menurut W.J.S Poerwodarminto (1994) dalam kamus Bahasa Indonesia kata pemahaman berasal dari kata “paham” yang berarti mengerti benar atau tanggap tentang suatu hal. Dari pengertian tersebut maka kata pemahaman memiliki arti mengerti tentang hubungan suatu ide dengan suatu persoalan. Menurut winkwel (1996) menyatakan bahwa pemahaman peserta didik atau siswa adalah kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari bahan yang di pelajari. Pemahaman pada peserta didik dalam pembelajaran sangatlah penting. Tercapainya pemahaman dari peserta didik dalam proses pembelajaran juga merupakan fungsi dari adanya seorang pendidik. Dari pemahaman tersebut, peserta didik di harapkan bisa menjelaskan sebagian atau seluruh bahan pelajaran yang telah di sampaikan oleh pendidik. Bukan hanya itu, tetapi mereka juga di harapkan bisa menerapkanya dalam kehidupan. Menurut Skemp (1976) dalam Wahyudi (2001) tingkat pemahaman peserta didik ini bisa di bedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.      Pemahaman instruksional (instructional understanding)
Adalah tingkat pemahaman peserta didik yang hanya meliputi tahu dan hafal saja, tetapi tidak mengetahui bagaimana itu bisa terjadi dan bagaimana cara menerapkanya dalam kehidupan.
2.      Pemahaman relasional (relational understanding)
Adalah tingkat pemahaman peserta didik yang tidak hanya meliputi tahu dan hafal saja, tetapi sudah mengetahui bagaimana itu terjadi dan bagaimana cara menerapkanya dalam kehidupan.
Dengan demikian pemahaman yang paling baik adalah pemahaman rasional. Karena peserta didik memang benar – benar tahu dan mengerti apa yang telah di sampaikan oleh pendidik. Dan pemahaman seperti itulah yang seharusnya peserta didik terima.

B.   Perbedaan Individual dalam Pembelajaran

Setiap peserta didik  memiliki ciri khas masing – masing dalam menerima pembelajaran dari pendidik atau guru. Ada yang suka dengan metode menulis, mendengarkan, dan juga membaca. Dari perbedaan tersebut pendidik harus mengetahui metode yang harus di gunakan karena hal itu dapat mempengaruhi dalam pembelajaran mereka. Peserta didik akan mudah menerima pembelajaran jika dalam pembelajaranya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Kesesuaian tersebut akan membuat peserta didik menjadi semangat dan akan bekerja keras dalam kegiatan itu sampai semua tugas – tugasnya terselesaikan. Ciri khas atau kemampuan tersebut terkadang kurang di perhatikan oleh pendidik. Kebanyakan pendidik di Indonesia menganggap mereka sebagai individu yang memiliki kemampuan yang sama. Dari anggapan itu peserta didik akan susah untuk berkembang dan tidak akan mampu memahami apa yang telah di jelaskan oleh pendidik.
Beberapa manfaat pendidik mengetahui tingkat pemahaman peserta didik adalah sebagai berikut :
1.      Pendidik akan mengetahui tahapan – tahapan perkembangan pola fikir peserta didik dari mulai berani berbicara sampai menemukan kemampuan khususnya.
2.      Pendidik akan mengetahui bagaimana cara merespon prilaku dari peserta didik.
3.      Pendidik akan mengetahui berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal.
Pemahaman peserta didik  juga memiliki tingkat – tingkatnya dalam memahani pembelajaran, yaitu antara  lain :
1.      Tingkat rendah      : pemahaman di mulai dari menerjemahkan bahasa asing                               atau bahasa Indonesia.
2.      Tingkat sedang      : pemahaman yang memiliki penafsiran menghubungkan                               suatu bagian – bagian dengan peristiwa atau kejadian.
3.      Tingkat tinggi        : pemahaman yang dapat memperluas resepsi dalam arti                                waktu atau masalahnya.

C.   Jenis Perbedaan Individual yang Perlu Mendapat Perhatian dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, setiap peserta didik mempunyai kemampuan dalam menyerap pembelajaran yang berbeda – beda. Perbedaan itu membutuhkan perhatian dari pendidik untuk membuat mereka mudah dalam menerima pembelajaran. Dari perbedaan tersebut ada beberapa jenis perbedaan peserta didik yang perlu di perhatikan oleh pendidik yaitu sebagai berikut :
1.      Keras hati
Sifat ini bisa di sebabkan karena bawaan anak, perkembangan jiwa anak, dan kelahan – kesalahan dalam pendidikan. Untuk mengatasi sifat ini, pendidik tidak boleh memanjakannya, selalu memberikan larangan dengan cara lemah lembut sehingga anak dapat membesarkan hati.
2.       Keras kepala
Keras kepala ini dapat muncul karena anak terlalu di manja, timbulnya iri hati, perasaan takut akn sesuatu, dan kerkurngnya harga diri. Sifat ini bisa di atasi oleh pendidik dengan cara mengetahi sebab – sebabnya dengan teliti sehingga pendidik dapat bertindak dengan tepat dan bijaksana.

3.      Anak manja
Adanya sifat manja ini dapat menyebabkan beberapa hal antara lain : anakk akan memiliki sifat mementingkan diri sendiri, kurangnya rasa tanggung jawab pada diri mereka, serta selalu berusaha menarik perhatian pendidik atau teman - temanya. Cara yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan cara menanamkan rasa sosial dalam diri anak dan mendidik anak untuk bersifat mandiri.
4.      Perasaan takut
Sifat seperti ini bisa di sebabkan karena kurangnya rasa percaya diri pada anak, selalu berfikir yang aneh – aneh, dan adanya sesuatu yang tidak di ketahuinya. Cara yang tepat dalam mengatasinya adalah dengan mengenalkan anak pada sesuatu yang di takutinya, membangun rasa percaya diri dalam dirinya, serta mengusahakan selalu dekat denganya.
5.      Agresi
Merupakan sikap marah atau jengkel akan sesuatu. Sikap ini timbul karena adanya keinginan yang tidak terpenuhi, iri hati, di hina oleh orang lain, serta adanya batasan akan kebebasanya. Sifat seperti ini dapat di atasi dengan memberikan nasehat atau pengertian pada dirinya sehingga ia mengerti dan lapang hati untuk menerimanya.
6.      Frustasi
Frustasi bisa disebut juga dengan putus asah. Frustasi adalah keadaan jiwa atau batin seseorang yang dalam keadaan tidak seimbang. Sifat ini bisa di akibatkan karena adanya rasa ketidak puasan akan sesuatu. Dalam menangani sifat ini pendidik harus memberikan nasehat atau pemahaman yang di sertai dengan motivasi untuk membangkitkan semangatnya.
Dari beberapa perbedaan sifat itu, perhatian pendidik memang sangatlah penting dan strategis di terapkan dalam proses pembelajaran serta dapat mengembangkan kemampuan mereka. Untuk meningkatkan pemahaman konsep  pada  peserta didik  maka perlu ada beberapa prinsip yang harus di perhatikan oleh pendidik (syayidah,2010), yaitu sebagai berikut :
1.      Perhatian : menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan tidak                      monoton serta melibatkan seluruh siswa dalam tanya jawab.
2.      Relevansi : menjelaskan relevansi pelajaran dengan manfaat dan kebutuhan                  setelah mengikuti pelajaran.
3.      Percaya diri : menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik dengan                      menjelaskan pelajaran dari mulai yang mudah terlebih dahulu             kemudian ke yang sukar.
4.      Kepuasan : memberi kepercayaan pada peserta didik yang menguasai konsep                tertentu untuk membantu teman - temanya dan memberi pujian                         atas keberhasilanya.