MODUL
3
BOTANI
TUMBUHAN RENDAH
“PYRROPHYTA”
Dosen
:
Dra.
Roimil Latifa, MSi, MM.
Oleh
:
MOH. FARID MUARROF (III B)
(201310070311084)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2014
Indikator
Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri
Pyrrophyta secara umum.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri
struktur sel Pyrrophyta secara umum.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan cara perkembangbiakan
Pyrrophyta secara umum.
Tujuan
Pembelajaran
- Mahasiswa
mampu mengenal ciri-ciri Pyrrophyta secara umum.
- Mahasiswa
mampu mendiskripsikan struktur sel Pyrrophyta.
- Mahasiswa
mampu memahami cara perkembangbiakan Pyrrophyta.
Metode
Pembelajaran
Diskusi
kelompok
PYRROPHYTA
Pyrrophyta atau biasa disebut dengan ganggang api
merupakan alga uniselular atau bersel satu. Pyrrophyta pada umumnya ditemukan relative merata dengan
kelimpahan yang relative bervariasi. Klas ini mengandung pigmen yang dapat
berfotosintesis seperti klorofil A, C2 dan piridinin, sedangkan klas alga yang
lain memiliki klorofil A, C1, C2 dan fucosantin. Alga yang masuk dalam klas
Pyrrophyta dapat disebut juga dengan
Dinoflagellata yang satu-satunya memiliki kemampuan untuk berfotosintesis.
A. Habitat
Sebagian
besar dari klas Pyrrophyta hidup di habitat air laut, akan
tetapi terdapat juga beberapa spesies yang lain hidup di habitat air tawar
seperti pada sungai-sungai. Pyrrophyta
merupakan kelompok penyusun plankton yang memiliki peran yang teramat penting,
khususnya ketika dalam kondisi hangat. Pada beberapa spesies ini hidup bersifat
benthic atau dapat juga terjadi peristiwa simbiotik. Dinoflagellata memiliki
variasi nutrisi yang besar, dari range nututropik ke bentuk heterotropik, yang
mana terdapat juga invertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang
lain. Dinoflagellata yang memiliki sistem fotosintesis dan membutuhkan vitamin
disebut autotropi dan yang membutuhkan energi disebut heterotrop. Pada klas Pyrrophyta memiliki
cadangan makanan berupa tepung dan minyak.
B. Susunan
tubuh
Phrrophyta merupakan kelompok uniseluler (sel
tunggal), seperti pada bangsa Peridinium dan Ceratium. Selain itu Phrrophyta
juga memiliki bentuk filamen yang bercabang. Seperti pada Dinotrix dan
DinoclamnOrganisme ini memiliki peranan penting pada kehidupan plankton baik
itu di habitat air tawar maupun di air laut. Meskipun klas ini memiliki variasi
bentuk yang lebih ditemukan di air laut. Klas dinophyceae motil tersusun oleh
epikon dan hipokon yang terbagi secara melintang oleh girdre (sabuk/ sigulum),
epikon dan hipokon pada umumnya dibagi menjadi beberapa lempengan atau teka dan
jumlah serta susunan karakterisrik pada tingkat marga sulcus letaknya adalah membujur.
C. Susunan
sel
dinding sel
pada pyrrophyta pada umumnya mengandung selulosa dan bersifat homogeny atau
tersusun atas lempengan-lempengan. Lempengan-lempengan tersebut memiliki bentuk
dan susunan yang bervariasi dimana lempengan tersebut dibagi menjadfi dua
bagian yaitu bagian atas atau disebut dengan epikon dan bagian bawah atau disebut
dengan hipokon. Diantara kedua bagian tersebut terdapat terdapat sabuk yang
letaknya melintang yang dapat disebut dengan sigulum, sedangkan yang letaknya
membujur dapat disebut dengan sulkus.
D. Pergerakan
Pada klas Pyrrophyta
pergerakan tubuhnya dilakuakan dengan alat gerak berupa flagel. Flagel tersebut
berjumlah dua dimana letaknya sendiri adalah satu flagel melintang dan flagel
lainya kea rah posterior.
E. Perkembangbiakan
Cara
perkembangbiakan dari klas Pyrrophyta dapat dibedakan atas tiga cara yaitu:
1.
Vegetative,
cara ini dilakukan dengan fragmentasi dengan membentuk filament dan pembelahan
sel yang dilakukan dengan dua cara yaitu mendapat sebagian dinding sel dari sel
induk serta membentuk dinding sel baru.
2.
Sporik,
cara ini dilakukan dengan membentuk zoospore dan aplanospora.
3.
Reproduksi
gametik, sama seperti cara lainya, cara ini juga dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan isogami zoogamy dan anisogami zoogamy.
F. Klasifikasi
Pada klas Pyrrophyta di bedakan atas
beberapa bangsa, yaitu bangsa Desmophyceae dan Dinophyceae.
G. Peranan
Beberapa dari
bangsa Dinophyceae dapat menyebabkan keracunan dan kematian pada ikan. Keadaan
tersebut disebabkan suatu fenomena alam yang disebut “red tide”. Red tide
adalah keadaan air yang banyak mengandung sejumlah Dinophyceae atau organism
lain yang menyebabkan warna air menjafi merah. Jenis penyebab fenomena tersebut
adalah pyrodinium bahamensa var. compressum yang cukup berbahaya karena dapat
mengakibatkan keracunan PSP (Paralityc Shelfish Poisoning) pada manusia setelah
mengonsumsi biota laut yang ada pada air tersebut.
Daftar
pustaka
SriHandayani dan Imran SL Tobing. 2008. Keanekaragaman Fitoplankton Diperairan
Pantai Sekitar Merak Banten dan Pantai Penet Lampung. Jurnal Vis Vitalis.
01(01) 2008: 29-33.
Sulisetijono, 2009. Alga. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar