Translate

Kamis, 13 November 2014

MODUL 4
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
“PHAEOPHYTA”





Dosen :
Dra. Roimil Latifa, MSi, MM.

Oleh :
MOH. FARID MUARROF (III B)
(201310070311084)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014


Indikator Pembelajaran
1.    Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri Phaeophyta secara umum.
2.    Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri struktur sel Phaeophyta secara umum.
3.    Mahasiswa dapat menjelaskan cara perkembangbiakan Phaeophyta secara umum.


Tujuan Pembelajaran
  1. Mahasiswa mampu mengenal ciri-ciri Phaeophyta secara umum.
  2. Mahasiswa mampu mendiskripsikan struktur sel Phaeophyta.
  3. Mahasiswa mampu memahami cara perkembangbiakan Phaeophyta.


Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok


















PHAEOPHYTA

Phaeophyta adalah ganggang atau alga yang berwarna pirang atau cokelat. Alga ini biasanya dicirikan oleh tiga sifat yaitu: 1) adanya pigmen cokelat yang menyebabkan alga tersebut kelihatan berwarna pirang dan dalam kromatoforanya terkandung klorofil-a, karotin, santofil, dan fikosantin yang menutupi warna hijau pigmen fotosintesisnya. 2) hasil fotosintesis terhimpun dalam bentuk laminarin (diberi nama menurut marga laminaria), sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin dan lebih dekat dengan selulosa daripada dengan tepung. Selain laminarin juga ditemukan manit, minyak, dan zat-zat lainya. 3) adanya sebuah flagel bentuk pecut dan sebuah flagel bentuk pecut berjumbai pada gamet jantan berflagel dua, flagel-flafel tersebut muncul dari sisi selnya yang  merupakan satu-satunya bagian yang dapat bergerak pada siklus hidupnya.

A.   Habitat
Sebagian besar Phaeophyta hidup dalam habitat air laut, hanya sebagian kecil saja yang hidup di habitat air tawar. Anggota-anggotanya berkisar mulai dari yang berfilamen dengan cabang sederhana sampai pada gulma laut yang kompleks. Di habitat laut dan samudera pada daerah yang beriklim sedang serta dingin, bentuk talusnya dapat mencapai ukurang yang sangat besar dan sangat berbeda-beda bentuknya. Phaeophyta termasuk dalam kelompok yang hidupnya bersifat bentos, yaitu melekat pada batu-batuan dan kayu. Sering juga hidup sebagai epifit pada talus lain ganggang, bahkan ada yang hidup sebagai endofit.

B.   Susunan tubuh
Contoh dari Phaeophyta adalah sargassum, uraian tentang alga ini akan dijelaskan untuk menggambarkan susunan tubuh klas Phaeophyta. Sargassum adalah suatu marga gulma laut cokelat yang hidup di pesisir berkaranh di seluruh dunia, terutama dizona tropic. Alga ini memiliki tipe paremkim talus seperti yang diperlihatkan oleh gulam laut cokelat, yang merupakan contoh organisasi structural paling kompleks yang dicapai oleh alga. Tubuh vegetative Sargassum yang merupakan generasi diploid mempunyai banyak ciri yang sama dengan tumbuhan darat, dalam hal adanya batang dan struktur ang mirip dengan daun yang sebenarnya merupakan percabangan memipih yang keluar dari batang. Sargassum terikat dengan permukaan karang karena organ khusus yang digunakan untuk menempel. Secara morfologi organ tersebut merupakan pangkal batang yang melebar. Bagian lain talus juga menunjukkan pembagian peran yang tegas antar bagianya. Beberapa percabangan terletak di ketiak daun membentuk suatu susunan khusus yang dapat disebut  gelembung udara yan berguna untuk mengapungkan diri ketika terendam air pasang.

C.   Susunan sel
Pada penampang melintang terlihat pada talusnya terdapat dua jaringan yang memiliki perbedaan. Perbedan tersebut adalah medulla tengah yang tersusun atas sel-sel yang memanjang dengan tidak memiliki warna, dan korteks pinggir berupa sel-sel yang kurang lebih sama diameternya dengan sel yang berada lebih keluar berisi kloroplas.

D.   Pergerakan
Pada klas phaeophyta tingkat perkembangan yang dapat bergerak berupa zoospore dan gamet yang mempunya dua bulu cambuk yang heterogen dan redapat pada samping tubuhnya yang membentuk buah per atau sekoci. Pada waktu bergerak bulu cambuk yang panjang yang mempunyai rambut-rambut mengkilap menghadap ke muka dan yang pendek menghadap ke belakang. Dekat dengan tempay keluarnya bulu cambuk terdapat bintik mata berwarna cokelat kemerah-merahan. Daklam bagian zoospore yang lebar itu terdapat satu (jarang sekali lebih) kromatofoe berwarna cokelat.

E.    Perkembangbiakan
Cabang-cabang yang ada pada tubuhnya adalah bersifat fertile dan berisi organ perkebang biakan seksual yang pada tampak luarnya terlihat seperti noktah-noktah kecil. Pada kebanyakan jenis alat kelamin jantan dan betina muncul pada cabang yang sama dan keduanya melepaskan gametnya ke laut dan di situlah terjadi pembuahan atau fertilisasi eksternal. Gamet betinanya besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan gamet jantannya berukuran kecil tetapi dapat bergerak. Zigotnya berkecambanh langsung menjadi tumbuhan laut yang baru. Pada beberapa jenis phaerophyta, pada daur hidupnya  terdapat fase haploidnya hanya diwakili oleh gamet yang merupakan contoh daur hidup diploid.

F.    Klasifikasi
 Pada klas phaeophya di bedakan atas beberapa bangsa, bangsa- laminales bangsa tersebut adalah 1) bangsa Paeosporales, bangsa ini merupakan bagian besar dari ganggang cokelat yang sebagian besar memiliki perawakan seperti Cladophora, akan tetapi ada pula uang mempunyai talus yang lebih tinggi tingkatanya. Pada bangsa ini perkembangbiakanya dilakukan dengan dua cara yaitu aseksual dengan membentuk zoospore dan seksual dengan membentuk isogami gametagium bersel banyak. 2) bangsa laminales, kelompok ini yang paling sederhana tingkat perkembaganganya mempunyai habitat yang memperilhatkan adanya hubungan kekerabatan dengan Phaeosporales.  Kelompok ini kebih tinggi organisasinya mempunyai sporofitdengan diferensiasui morfologi dan anatomi yang lebih tinggi serta memiliki ukuran yang besar. Pada laminaria ini berkembang biak dengan pergiliran keturunan yang beraturan. Sporofit yang besar dan bersifat diploid berganti dengan gametofit jantan dan betina yang telah memperlihatkan tanda-tanda kelamin sekunder yang jelas. 3) bangsa dictytales, pada ganggang ini spora tidak mempunyai bulu cambuk. Sporangium beruang satu dan mengeluarkan empat tetraspora. Perkembangbiakan dilakukan dengan cara seksual secara oogami. Anteridium yang berkotak-kotak dan oogonium terdapat pada tumbuhan berlainan dan tersusunsecar berkelompok.  Setiap oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk yang terletak pada sisi tubuhnya. Mungkin sebenarnya juga ada dua bulu cambuk tetapi yang kedua memiliki ukuran yang pendek sehingga sampai sekarang diabaikan. Sporofit dan gametofit terjadi dengan bergiliran dan betaturan dan keduannya mempunyai talus berbentuk pita yang bercabang-cabang seperti garpu. 4) bangsa fucales, ganggang ini merupakan penyusun utama vegetasi lautan di daerah dingin. Pada bangsa ini perkembangbiakanya dilakukan dengan cara oogami, sedangkan peerkembangbiakan secara vegetative tidak ditemukan.

Daftar pustaka

Loveless, A.R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jakarta: PT. Gramedia.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar